Perkuat Kerjasama Riset: Fakultas Geografi UMS dan Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN lakukan Survei Identifikasi Kesehatan Mangrove di Segara Anakan, Cilacap

Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bekerja sama dengan Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika (PRTH) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sukses menyelesaikan survei lapangan di kawasan Segara Anakan, Cilacap. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesehatan ekosistem mangrove dan melakukan akuisisi foto udara dengan menggunakan teknologi drone multispektral.

Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi kerja sama riset antara Fakultas Geografi UMS dengan PRTH BRIN, yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui skema Penelitian Fundamental Tahun 2024. Penelitian ini menargetkan pengembangan kajian ilmiah di wilayah pesisir Indonesia, khususnya di Segara Anakan yang memiliki potensi ekosistem mangrove yang penting bagi keseimbangan lingkungan pesisir.

Survei lapangan dilaksanakan selama empat hari, mulai dari tanggal 18 hingga 22 September 2024. Tim survei terdiri dari dua dosen Fakultas Geografi UMS, yaitu Danardono sebagai ketua tim, dan Afif Ari Wibowo; dua peneliti dari PRTH BRIN, Fajar Yulianto dan Favian Mafazi Giska Putra; serta tiga asisten peneliti dari kalangan mahasiswa Fakultas Geografi UMS.

Dalam kegiatan ini, tim melakukan identifikasi kondisi kesehatan mangrove melalui observasi langsung di lapangan dan pengumpulan data foto udara menggunakan drone multispektral. Data ini akan digunakan untuk analisis lebih lanjut mengenai distribusi dan kesehatan vegetasi mangrove di Segara Anakan. Teknologi multispektral memungkinkan tim untuk memperoleh informasi yang lebih rinci terkait status kesehatan tanaman, seperti kandungan klorofil dan tingkat stres lingkungan yang dialami vegetasi.

“Kegiatan ini merupakan langkah awal yang penting dalam pengembangan riset lingkungan pesisir, khususnya di Segara Anakan, yang memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir,” ujar Danardono, ketua tim survei dari Fakultas Geografi UMS. “Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengelolaan kawasan pesisir yang lebih baik dan berkelanjutan.”

Fajar Yulianto, salah satu peneliti dari PRTH BRIN, menambahkan bahwa kolaborasi antara UMS dan BRIN ini diharapkan dapat terus berlangsung di masa depan untuk pengembangan riset-riset inovatif lainnya. “Kami optimis bahwa penelitian ini akan membuka jalan bagi berbagai inisiatif penelitian kolaboratif lainnya di bidang ekosistem pesisir dan teknologi lingkungan,” kata Fajar.

Hasil dari survei ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk pengelolaan dan konservasi ekosistem mangrove di wilayah Segara Anakan serta memberikan kontribusi positif dalam pengembangan riset kebijakan lingkungan dan keberlanjutan wilayah pesisir di Indonesia.