Problem pembelajaran daring yang selalu menghantui kita adalah kebosanan siswa, tergerusnya karakter siswa karena tidak bisa bertemu langsung dengan siswa. Kegelisahan seorang guru harus dikurangi lewat menciptakan kreativitas dengan mengembangkan metode dan media pembelajaran. Guru apapun karakteristiknya baik secara demografi mapun asal daerah harus mampu menggunakan teknologi untuk mengembangkan strategi pembelajaran. Jadi kreativitas dan teknologi menjadi penentu.
Optimalisasi penggunaan teknologi menjadi pilihan selama kegiatan pembelajaran daring.
Seiring dengan perkembangan teknologi, sebagai seorang pendidik harus dapat cepat beradaptasi dan mampu mempergunakan teknologi untuk pengembangan pembelajaran, terlebih pada masa pandemi seperti saat ini.Teknologi daring memungkinkan kita tetap dapat berinteraksi dengan siswa, baik itu secara satu arah, ataupun dua arah. Ada berbagai aplikasi yang dapat kita pergunakan, misalnya google classroom, edmodo, whatsapp, email, video call, video conference, zoom, rumah belajar Kemdikbud, youtube, candy cbt, moodle LMS, dan lain-lain.
Dalam penyampaian materi pembelajaran, guru harus bisa kreatif agar siswa tidak merasa jenuh selama melaksanakan pembelajaran di rumah. Variasi penggunaan media belajar yang disesuaikan dengan kondisi siswa sangat diperlukan untuk bisa membuat siswa tetap dapat belajar dengan baik. Pemberian selingan berupa game di tengah pembelajaran juga dapat menjadi salah satu solusi untuk membuat suasana belajar tetap menyenangkan.
Generasi Z merupakan generasi yang sudah tidak asing dengan gadget dan game. Anak-anak umumnya menyukai game, sehingga pengggunaan game based learning cocok diterapkan pada kondisi generasi digital seperti sekarang ini. Game based learning adalah metode pembelajaran yang menggunakan aplikasi permainan/game yang telah dirancang khusus untuk membantu dalam proses pembelajaran.
Dengan menggunakan game-based learning kita dapat memberikan stimulus pada tiga bagian penting dalam pembelajaran yaitu emosional, intelektual dan psikomotor.
Kita tidak perlu takut jika kita tidak memiliki latar belakang sebagai pengembang game atau kurang melek teknologi jika ingin menerapkan game based learning. Banyak game edukasi yang bisa kita dapati di perangkat smartphone, bahkan banyak juga yang berbasis web aplikasi.
Kita hanya perlu memilih game yang disesuaikan dengan materi yang akan kita berikan.
Kita juga tidak perlu khawatir siswa tidak dapat mempergunakan game yang akan kita pergunakan, karena umumnya sudah terdapat petunjuk dalam setiap permainan baik itu yang terdapat di smartphone ataupun yang berbasis web aplikasi.
Dalam pembelajaran geografi di kelas XII, selama dillakukan kegiatan belajar daring, saya dalam setiap pertemuan menyisipkan game sebagai bahan evaluasi. Ada beberapa jenis game yang telah dipergunakan dalam PJJ, diantaranya ada quizizz, kahoot, educandy dan wordwall. Setiap game memiliki karakteristik tertentu, meskipun ada yang hampir mirip.
Selama PJJ geografi yang telah berlangsung selama enam kali pertemuan, dalam lima kali pertemuan, saya menyisipkan game dalam pembelajaran. Jumlah siswa yang mengerjakan latihan dengan berupa game jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan ketika pengumpulan tugas individu yang bukan berupa game. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai respon siswa terhadap pembelajaran dengan game based learning, saya membagikan angket kepada siswa kelas XII IPS
Terdapat 71 orang siswa yang mengisi angket tersebut. Berdasarkan angket yang disebar dan diisi oleh siswa, secara umum mereka tertarik dengan pembelajaran geografi dengan game based learning. Berikut ini gambaran respon siswa :
Bagaimana pendapat anda tentang dipergunakan nya game dalam PJJ Geografi
– Tidak menarik 2
– Biasa saja 8
– Menarik 32
– Sangat Menarik 30
Dari total 71 orang siswa yang menjawab angket, hanya 2 orang saja yang menganggap pembelajaran geografi dengan game based learning tidak menarik. Sebagian besar berpendapat pembelajaran dengan disertai pemberian game menarik. Banyak diantara mereka merasa tertantang dengan game yang diberikan, bahkan ada yang mencoba berulang-ulang mengerjakannya karena rasa penasaran yang begitu tinggi.
Berikut ini pemaparan singkat mengenai penggunaan game dalan PJJ geografi kelas XII IPS :
Quizizz
Dalam penggunaan game, quzizz sudah tidak asing bagi siswa kelas XII IPS di sekolah tempat saya mengajar. Sejak sebelum pandemi melanda, game ini kerap kali dipergunakan di kelas sebagai bentuk evaluasi bahkan sering digunakan untuk ice breaking agar susasana belajar di kelas menjadi menyenangkan. Quizizz merupakan sebuah web tool untuk membuat permainan kuis interaktif. Penggunaannya sangat mudah, kuis interaktif yang kita buat memiliki hingga lima pilihan jawaban termasuk jawaban yang benar. Kita juga dapat memasukkan gambar pada kuis yang kita buat.
Contoh penggunaan quizizz dalam PJJ Geografi kelas XII IPS dapat dilihat pada link berikut : https://quizizz.com/admin/quiz/5f452fb873150c001b5247a5 (Pola Ke ruangan Desa)
Kahoot
Kahoot adalah sebuah platform pembelajaran berbasis permainan. Dalam kahoot kita dapat membuat kuis pilihan ganda yang kemudian dapat diakses melalui web atau aplikasi Kahoot yang ada di smartphone android. Game Kahoot pada pembelajaran geografi selama masa PJJ sempat diberikan untuk evaluasi materi dampak interaksi desa kota, Contoh gamenya dapat dilihat di : https://kahoot.it/challenge/05206284?challenge-id=778ea706-e70e-49d2-a84b-d5cae2de586c_1602676281567 dengan kode PIN game 05206284
Educandy
Educandy merupakan game edukasi yang berbasis web aplikasi. Game ini bermanfaat untuk mengurangi rasa bosan siswa saat kegiatan belajar dari rumah. Pembelajaran akan lebih bervariasi dan menyenangkan dengan educandy. Kita bisa memberikannya kepada siswa tanpa siswa harus membuat akun. Berbeda dengan quizizz dan kahoot, pada educandy ini ada beberapa jenis game yang bisa siswa pilih. Contoh penggunaan educandy dalam pembelajaran geografi di kelas XII dapat dilihat pada link berikut : https://www.educandy.com/site/resource.php?activity-code=32d24 (Konsep Wilayah dan Tata Ruang)
Wordwall
Wordwall adalah web aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat games berbasis kuis menyenangkan. Dengan wordwall berbagai macam model games dapat kita buat sehingga bisa membuat siswa menjadi lebih tertarik untuk mencoba.
Dari empat game yang dipergunakan dalam kegiatan PJJ geografi kelas XII, siswa ternyata lebih tertarik dengan Educandy. Berikut respon siswa terhadap jenis game yang diberikan :
Setelah beberapa pertemuan disiapkan game dalam PJJ Geografi, Game apa yang menurut anda paling menarik?
– Quizizz 27
– Kahoot 3
– Educamndy 32
– Wordwell 9
Umumnya siswa merasa lebih tertarik dengan educandy, mereka baru mengenal dan mempergunakan educandy ketika PJJ geografi. Ragam pilihan game yang dapat dimainkan dalam educandy rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa. Sementara sebagian besar yang memilih quizizz, umumnya mereka tertarik karena quizizz sudah mereka kenal dengan baik, sehingga cukup mudah mereka mainkan. Secara keseluruhan mereka cukup tertarik dengan keempat game yang diberikan selama PJJ geografi, karena quizizz, kahoot, educandy, maupun wordwall tidak perlu diinstal di smartphone siswa. Sehingga memudahkan bagi mereka yang ruang penyimpanan di handphonenya terbatas.
Setelah dilakukan evaluasi, ternyata siswa merespon positif PJJ geografi dengan game based learning terbukti dari jumlah siswa yang merasa perlu diadakan game dalam pembelajaran seperti berikut :
– Tidak Perlu 7-
– Perlu 36
– Sangat Perlu 28
Hanya tujuh orang saja yang beranggapan tidak perlu ada game dalam pembelajaran, sebagian besar merasa perlu bahkan sangat perlu disisipkan game dalam pembelajaran. Belajar dengan diselingi game apalagi gamenya mudah dimainkan, sangat seru dan dapat membantu mempermudah mengingat materi, itu diungkapkan sebagian besar siswa yang menganggap perlunya game disisipkan dalam pembelajaran.
Game dalam pembelajaran merupakan sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Dengan pembelajaran yang dikemas dengan disertai game, maka siswa akan merasa tertarik dan belajar menjadi menyenangkan sehingga diharapkan daya ingat siswa terhadap materi yang disampaikan juga cukup tinggi.
Demikianlah pemaparan mengenai pembelajaran geografi selama PJJ agar tetap dapat menarik minat siswa untuk belajar. Evaluasi pembelajaran dalam bentuk quiz pilihan tersebut sudah tidak diragukan lagi bahwa siswa perlu diberi treatment model pembelajaran yang menarik sehingga mereka tidak akan mengalami kejenuhan dalam pembelajaran. Kreasi ini memang masih bersifat kasusistik tetapi bisa dikloning di sekolah lain untuk memberikan kepastian efektivitasnya.
Sebagai pendidik sejatinya kita tetap harus bisa berinovasi dan brekreasi dalam pembelajaran agar siswa tetap semangat belajar dapat mudah memahami materi yang kita berikan. Filosofi pembelajaran adalah mentransfer materi, karakter dan menginspirasi. Hal yang tidak kalah penting adalah membuat suasana pembelajaran menyenangkan dan membuat kesan yang mendalam sehingga materi selalu terpatri dalam pikiran siswa. Membuat suasana belajar yang selalu menyenangkan sangat terkait dengan kreativitas dan di sini teknologi sangat berperan. Maka seorang pembelajar harus memadukan tiga kata kunci : Filosofi pembelajaran, Wawasan, kreativitas dan teknologi. (*)