Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan dengan kemampuan digital, masyarakat dapat menggunakan teknologi dengan maksimal tetapi bertanggung jawab penuh atas hal yang dilakukannya. Literasi digital merupakan respons terhadap perkembangan teknologi dalam menggunakan media untuk mendukung masyarakat memiliki kemampuan membaca serta meningkatkan keinginan masyarakat untuk membaca.
Kita tidak mengenal guru senior dan yunior dalam kontek penerapan teknologi pembelajaran tapi guru harus selalu mengikuti perkembangan media digital untuk meningkatkan wawasan keilmuan agar selalu terupdate materi pembelajaran dan update dalam rekayasa pembelajaran. Senioritas dan yunioritas justru terletak pada orientasi pembelajaran modern. Meskipun usia sudah lanjut tetapi selalu mengupdate pengetahuan digitalnya maka dia disebut guru yunior dan sebaliknya. Semua tergantung dari niyat dan profesionalisme guru, lebih lebih di masa pandemic ini, tuntutan kreativitas menjadi penting. Jika semua sudah menjadi kebiasaan maka akan terasa mudah.
Kehidupan bermasyarakat di masa pandemic masih diberlakukan pembatasan dalam beberapa aspek, dunia digital menjadi primadona. Penggunaan teknologi digital menjadi suatu keharusan pada masa pandemi seperti saat ini. Dunia digital menjadi pilihan untuk mengurangi terjadinya kontak fisik antara sesama. Komunikasi antar sesama manusia banyak dilakukan secara online. Selama masa adaptasi kebiasaan baru, beberapa sektor kehidupan berjalan dengan berbasis online. Begitupun untuk memperoleh informasi, sarana media digital menjadi pilihan utama. Tidak perlu keluar rumah untuk mendapatkan informasi, cukup dengan smartphone atau komputer yang terkoneksi internet, kita dapat mengetahui banyak hal. Keharusan berbasis online ini secara tidak langsung meningkatkan tingkat literasi digital masyarakat.
Dunia pendidikan merupakan salah satu sektor terdampak pada masa pandemi. Kegiatan belajar yang biasanya dilakukan secara tatap muka langsung di sekolah, sekarang sudah lebih dari enam bulan, sejumlah daerah masih belum dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Demi keberlangsungan prose belajar, sebagian besar sekolah harus memberlakukan pembelajaran jarak jauh berbasis online. Pemberlakuan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini mengharuskan guru menggunakan teknologi digital untuk kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Secara tidak langsung, penggunaan teknologi digital, akan meningkatkan tingkat literasi digital guru. Guru yang semula jarang menggunakan teknologi digital untuk kegiatan pembelajaran, menjadi harus terbiasa dan bahkan harus bisa mempergunakan teknologi digital baik itu untuk mencari materi belajar, menyampaikan materi ataupun memberikan penugasan kepada peserta didik.
Penggunaan teknologi digital menjadi hal yang sangat penting di masa pandemi seperti saat ini. Melalui literasi digital maka akan bisa menghemat waktu guna mencari referensi materi. Ada banyak sumber belajar yang bisa dibaca, baik itu berupa ebook, blog, maupun jurnal. Pemberian tugas kepada peserta didik juga lebih cepat karena guru tidak perlu pergi ke kelas atau sekolah untuk memberikan tugas. Cukup menggunakan smartphone atau komputer yang terkoneksi dengan internet, tugas dari guru sudah dapat tersampaikan kepada siswa, begitupun sebaliknya, siswa juga dapat segera menyerahkan tugas yang diberikan guru. Hal ini tentunya akan mengurangi terjadinya kontak sosial yang memungkinkan dapat meminimalisir penyebaran virus covid-19.
Aktivitas penggunaan teknologi digital guru, sebelum pandemic, hanya sebatas pada media sosial sosial yang umumnya hanya digunakan untuk berbagi aktivitas pribadi atau mengetahui aktivitas anggota keluarga maupun rekan. Namun pada saat pembelajaran jarak jauh seperti saat ini guru dituntut untuk bisa terampil dalam menggunakan teknologi digital. Media sosial yang dimiliki guru dapat dimanfaatkan menjadi salah satu alat untuk menyampaikan materi pembelajaran, misalnya berbagi tautan materi KBM ataupun untuk memberikan penugasan terhadap siswa.
Literasi digital juga mencakup kecakapan untuk menggunakan media digital untuk berkomunikasi. Di masa pembelajaran jarak jauh dengan berbasis daring, proses komunikasi antara guru dan peserta didik sangat penting mulai dari komunikasi pemberian tugas, pemberian materi, dan lainnya. Ada banyak aplikasi yang dapat dipergunakan untuk memudahkan komunikasi, seperti WhatsApp, Instagram, cloud X, Telegram, zoom, Google meet dan lainnya. Proses komunikasi antara guru dan peserta didik jangan sampai terhambat, agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Komunikasi adalah faktor penting terciptanya keberhasilan dalam mengajar. Guru harus mampu memilih penggunaan media komunikasi agar komunikasi dapat berjalan dengan baik.
Seiring dengan perkembangan teknologi digital, akses terhadap informasi sangatlah mudah, hanya melalui jaringan internet, maka kita sudah bisa meng-update informasi aktual. Teknologi digital telah memudahkan kehidupan manusia untuk memperoleh informasi lebih cepat, dibandingkan harus mencarinya melalui buku, surat kabar atau majalah. Meskipun pesatnya perkembangan teknologi, masih ada guru yang belum mampu secara mandiri membuat materi pembelajaran daring. Banyak yang hanya sekedar meng copy-paste materi yang terdapat di internet tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Banyak juga yang mempergunakan video pembelajaran yang banyak menjamur di youtube. Terkadang materi-materi yang sudah tersedia, ada yang perlu disesuaikan dengan kondisi siswa di tempat mengajar. Tidak semua materi yang sudah terdapat di internet bisa langsung dipergunakan, tetapi perlu disesuaikan terlebih dahulu sebelum kemudian dibagikan ke siswa.
Guru sebagai sosok yang digugu dan ditiru oleh peserta didik, maka seharusnya sebelum guru melaksanakan KBM dengan menggunakan teknologi digital untuk menyajikan dan mengomunikasikan materi, terlebih dahulu harus mampu merancang dan menyesuaikan konsep dan materinya. Sangat penting bagi guru untuk memahami literasi digital atau virtual guna mendapatkan informasi seputar dunia pendidikan ataupun bidang keilmuan yang terbaru. Dengan demikian, guru dapat menentukan referensi yang sesuai dari sumber yang kredibel dan dapat menentukan penugasan yang efektif. Selain mencari informasi, guru juga harus bisa membagikan informasi kepada peserta didik melalui jaringan internet pada komputer atau smartphone dengan baik, agar tidak terjadi kekeliruan pemahaman.
Jika dahulu kita adalah silent readers di sebuah komunitas guru di grup media sosial, maka sudah saatnya sekarang kita perlu mulai berkontribusi pada diskusi tentang pembelajaran dengan menulis tanggapan yang membangun. Jika sebelumnya kita mendapat ide untuk pembelajaran dari video guru lain, kini saatnya kita mampu mencoba mengunggah video pembelajaran hasil karya sendiri, meskipun masih sederhana. Jika kita seringkali mengambil materi dari website, blog ataupun tulisan orang lain, ada baiknya sekarang kita mencoba menulis sendiri materi yang akan kita berikan kepada peserta didik. Jika kemarin yang kita follow adalah media sosial para selebritis, mulai hari ini kita juga perlu follow media sosial para pendidik yang menginspirasi. Dari para inspirator ini, diharapkan dapat memperoleh ide yang kreatif untuk pembelajaran atau sekadar petikan inspiratif untuk diunggah di media sosial yang dimiliki.
Selain hal-hal yang telah dituliskan tadi, maraknya kegiatan webinar yang diselenggarakan institusi ataupun penggiat pendidikan pada masa pandemi yang dapat diikuti oleh para guru juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan literasi digital guru. Selain tentunya untuk meng up grade diri dalam bidang keilmuan, juga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan teknologi digital untuk pembelajaran. Banyak pengalaman dan informasi baru yang didapatkan, sehingga tentunya dapat menjadi bekal untuk merancang materi dan menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dengan media digital yang sesuai.
Peningkatan kemampuan literasi digital guru, selain kemampuan dalam penguasaan teknologi digital, guru juga diharapkan dapat membedakan mana informasi yang sesuai dengan fakta atau informasi palsu, mengingat maraknya informasi yang beredar di dunia maya. Sehingga jika akan memberikan suatu materi pelajaran atau informasi kepada peserta didik, jangan sampai membagikan informasi yang salah, karena hal tersebut berpengaruh buruk pada proses pembelajaran peserta didik. Dengan literasi digital pula guru dapat memilih media yang tepat untuk memberikan materi dan juga penugasan yang efektif untuk peserta didik selama masa pandemi. Metode cek and recheck harus selalu diterapkan agar guru tidak membabibuta dalam mengakses informasi melalui dunia maya. Pengalaman dan sharing adalah guru yang paling baik.