Meningkatkan Kompetensi Guru Melalui Pengintegrasian Workshop dengan Publikasi Guru

Rosululloh Muhammad saw berpesan : “Carilah ilmu sampai ke negeri China”. Makna nasehat Sang Pencerah pembawa risalah tersebut bahwa islam  konsen terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan dalam Al Qur’an menempatkan orang yang beriman dan berilmu memiliki derajat yang lebih tinggi (Surah Al Mujadilah ayat 11), disamping itu islam tidak pernah membuat sekat antara islam dan bukan islam dalam soal muamalah sehingga belajar dimana dan kepada siapa saja untuk mengkaji ilmu diberi kebebasan, sebaliknya Muhammadiyah yang bergerak di bidang amal usaha pendidikan, terbuka untuk menerima mereka yang mengkaji ilmu, bahkan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Papua, sebagian besar mahasiswanya berasal dari kalangan non muslim, inilah indahnya mencari ilmu untuk kesejahteraan masyarakat dan membangun peradapan.

Dalam hadist,  anjuran menuntut ilmu itu dimulai sejak lahir hingga akhir hayat. “Uthlubul ‘ilma minal mahdi ilal lakhdi” artinya “tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat, tidak terkecuali walaupun ia sudah menjadi guru. Berdasarkan hadits di atas berarti islam memerintahkan pada umatnya untuk terus belajar meskipun sudah usia lanjut dan dimanapun tanpa mengenal batas ruang. Oleh karenanya ghirah menuntut ilmu harus terus menggelora meskipun di masa pandemi karena dorongan religi.

Guru adalah komponen penting dan ujung tombak kemajuan pendidikan. Guru tidak boleh merasa cukup dengan kemampuan dan ilmu yang dimiliki karena kemajuan terus berjalan. Tuntutan untuk meningkatkan kemampuan guru secara berkesinambungan itu dipicu karena objek yang kita didik adalah seorang pribadi yang terus mengalami perkembangan dan kemajuan, substansi kajian dan konteks pembelajaran juga terus mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dimensi ruang dan waktu. Jika guru tidak meningkatkan kompetensinya guru akan tertinggal oleh zaman, dan akan tertinggal dengan kemajuan anak didiknya. Oleh sebab itu guru harus terus meningkatkan kompetensinya dengan berbagai cara, misal mengikuti workshop atau seminar. Di era pandemi ini banyak kesempatan untuk guru mengikuti workshop atau seminar secara online (webinar). Banyak lembaga yang memberikan penawaran untuk mengikuti webinar ada yang gratis atau berbayar, semua tinggal kemauan dari guru untuk mengikutinya dan meningkatkan kompetensinya. Dimana ada kemauan disitu ada jalan pepatah ini harus terpatri dengan baik dalam benak guru. Oleh sebab itu guru harus terus meningkatkan kompetensinya dengan berbagai cara, misal mengikuti workshop atau seminar. Di era pandemi ini banyak kesempatan untuk guru mengikuti workshop atau seminar secara online (webinar). Banyak lembaga yang memberikan penawaran untuk mengikuti webinar ada yang gratis atau berbayar, semua tinggal kemauan dari guru untuk mengikutinya dan meningkatkan kompetensinya. Dimana ada kemauan disitu ada jalan pepatah ini harus terpatri dengan baik dalam benak guru.

Kompetensi yang harus dimiliki guru salah satunya adalah kemampuan menulis. Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk memaparkan buah pikiran dan perasaan yang teratur melaui tulisan,lambang,grafik untuk dapat dipahami oleh orang lain.  Kegiatan utama guru dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas bersama anak didiknya adalah mengkomunikasikan mata pelajaran yang diampunya dengan menulis. Melalui tulisan dia memaparkan apa yang dia ajarkan sehingga informasi atau ilmu yang diajarkan menjadi jelas. Guru harus meningkatkan kemampuan menulisnya dengan baik .

Guru juga dituntut untuk meningkatkan kompetensi dan keprofesionalan mereka dalam mengajar dan membuat karya tulis ilmiah, serta melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research yang harus di publikasikan, untuk guru-guru PNS sudah menjadi ketentuan untuk dapat naik golongan harus dapat membuat karya tulis ilmiah, PTK yang harus di publikasikan jadi guru harus rajin menulis.

Kegitan webinar tentang pelatihan menulis ilmiah untuk guru yang bisa diikuti sebagai ajang meningkatkan kompetensi menulis, diajang webinar tersebut guru dituntut untuk praktek membuat tulisan yang  bisa dipublikasikan. Banyak guru mengalami hambatan untuk mulai menulis, karena tidak ada paksaan atau motivasi untuk menulis.  Kegiatan workshop guru akan mendorong untuk menulis dan menjadi penulis pemula hingga nantinya diharapkan dapat menjadi penulis handal dan kegiatan menulis menjadi hal yang menyenangkan, dan selalu ingin menulis .Untuk bisa menulis harus ada kemauan dan rajin membaca, rajin mendengar dan juga rajin menulis, hingga kita bisa menulis kapanpun,dimanapun dengan menggunakan media teknologi saat ini dan kita simpan lalu kita publikasikannya

Publikasi sebuah karya tulis itu menjadi motivasi tersendiri bagi para penulis pemula, sehingga memicu untuk selalu ingin menulis dan berbagi ide-ide nya dalam bentuk tulisan. Publikasi adalah bagian dari penghargaan besar bagi penulis, karena itu berarti ide-ide buah pikirnya dapat di terima oleh semua kalangan. Dalam kegiatan workshop pelatihan menulis untuk kalangan guru bisa dijadikan ajang untuk mengumpulkan bentuk-bentuk karya tulisan guru lalu dibuat buku dan di publikasikan sehingga bermanfaat untu orang banyak. Pengintegrasian workshop dengan publikasi guru ini juga dapat menjadi ajang untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi guru yang akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Kesempatan yang ditunggu telah datang, sebuah kreativitas yang diciptakan atas kerjasama antara MGMP Geografi DKI Jakarta dengan Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan menyelenggarakan workshop online tentang penulisan ilmiah dan ilmiah populer serta publikasi. Nilai lebih dari kegiatan ini adalah keluaran yang berupa buku ber isbn atau artikel di koran dan  artikel jurnal. Sebuah kegiatan workshop yang langka karena dapat menghasilkan sebuah produk publikasi. Design pembelajaran dalam workshop dirancang agar guru aktif berperan untuk praktek menulis. Filosofinya adalah peserta mendengar maka dia punya bahan, ketika dilanjutkan membaca maka mereka mengerti dan ketika dia praktek maka menjadi paham.

Workshop ini diikuti oleh 42 guru di provinsi DKI Jakarta yang tergabung dalam MGMP Geografi , dilaksanakan dalam dua sesen yaitu tgl 24 april dan seminggu kemudian atau 1 mei 2021. Sesen pertama dikenalkan tentang trik menulis dan sesen kedua para peserta harus sudah menghasilkan produk tulisan kemudian direview oleh fasilitator dari Fakultas Geografi UMS yang sudah punya jam terbang yang tinggi. Mereka punya artikel publis dalm jurnal bereputasi Q1, berpengalaman dalam menulis PTK dan sudah memproduksi 311 artikel di Koran serta menjadi kolunis di Koran. Betapa bagusnya design workshop sampai pada jam penyelenggaraan mencapai lebih dari 35 jam sehingga bisa digunakan untuk kenaikan pangkat. (*)

 

Penulis:

  1. Drs. H. Priyono, M.Si (Dosen Fakultas Geografi UMS dan Fasilitator Workshop)
  2. Ani Sulistyorini, M.Pd (Guru SMA Negeri 92 Jakarta)