Program Air Minum Muhammadiyah (PAMMU) resmi diluncurkan di Desa Kadipiro, Sragen, untuk mengatasi masalah air bersih yang dialami warga, terutama di Dukuh Ngledok dan Dlisen. Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Lazismu Sragen, dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sambirejo, yang mendapat dukungan dari pemerintah desa.
Krisis air bersih telah lama menjadi masalah utama di desa tersebut, terutama karena suplai dari PDAM sering tidak stabil. Untuk mengatasi masalah ini, PAMMU memanfaatkan sumber mata air dari sumur milik warga yang terbukti memiliki kualitas air yang sangat baik berdasarkan penelitian tim UMS. Air dari sumur ini akan didistribusikan ke sekitar 150 keluarga melalui jaringan pipa yang mengalir dengan sistem gravitasi dari bak penampungan berkapasitas 26.000 liter.
Peluncuran program ini disambut baik oleh warga, yang merasa terbantu dengan adanya akses air bersih yang lebih mudah dan stabil. PAMMU diharapkan menjadi solusi jangka panjang dan dapat menjadi model bagi wilayah lain yang menghadapi masalah serupa. Selain itu, ada rencana untuk menjual air bersih ini melalui BUMDes, yang dapat meningkatkan pendapatan desa.
Fakultas Geografi UMS bersama Lazismu dan PCM Sambirejo berkomitmen untuk terus memantau keberlanjutan program ini, dengan melakukan riset berkala untuk menjaga kualitas air dan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan air yang berkelanjutan.