Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah melaksanakan kegiatan di Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang membantu pengelolaan aset desa secara lebih modern.
Tim ini terdiri dari delapan anggota, empat di antaranya adalah dosen, dan empat lainnya adalah mahasiswa. Para dosen tersebut adalah Prof. Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si sebagai ketua tim, serta Dewi Novita Sari, M.Sc., Wisnu Setiawan, Ph.D., dan Hamim Zaky Hadibasyir, M.GIS.
Menurut Kuswaji, kegiatan ini bertujuan untuk membantu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Wirogunan dalam mengelola aset desa secara modern, dengan fokus pada pengembangan wisata hijau.
“Aset desa ini mencakup lahan yang selama ini kurang dimanfaatkan dan terlihat kumuh. Bahkan, beberapa lahan dijadikan tempat prostitusi, yang mengganggu kenyamanan warga,” ujar Kuswaji pada Ahad, 22 September 2024 kepada joglosemarnews.
Lebih lanjut, Kuswaji menjelaskan bahwa Desa Wirogunan memiliki sejarah yang terkait dengan Makam Abdi Dalem Kraton Kartasura dari masa lalu, sebelum kerajaan terbagi menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Makam ini, yang berada di dekat sebuah sendang, memiliki nilai religi dan unik sebagai ikon wisata desa.
Selain itu, ada aset desa lain yang terletak sekitar 1-2 km di jalur lingkar utara Kartasura yang juga berpotensi dikembangkan sebagai destinasi wisata terpadu yang mendukung program Sukoharjo Makmur.
Masterplan TTG ini bertujuan untuk mengelola aset desa melalui BUMDes, dengan fokus pada pengembangan wisata terpadu. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 18 September 2024.
“Diharapkan destinasi wisata ini bisa menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin menghilangkan rasa lelah setelah perjalanan panjang, baik dari arah barat seperti Jakarta, Semarang, Bandung, maupun dari timur seperti Surabaya dan Malang,” tutup Kuswaji.